Di era globalisasi pada milenium
ketiga ini, moral, nilai, norma, dan sistem sosial seakan menjadi titik semu di
angkasa. Budaya yang berusaha dibangun oleh peradaban kian luntur dengan
semakin individualisnya orang-orang yang tenggelam di depan layar, entah itu
layar komputer, netbook, telepon seluler, maupun perangkat berbasis
komputer lainnya. Norma, nilai, moral, dan sistem sosial seolah kian tergerus
sehingga tidak lagi dapat ditemui dengan jelas mana perilaku yang menyimpang
dari yang tidak menyimpang. Tidak perlu sepenuhnya menyalahkan kecanggihan
teknologi, karena segala bentuk penyimpangan toh telah ditemui dalam sejak
peradaban manusia pertama kali dibangun. Penyimpangan terjadi karena apa yang
dilakukan berbeda dan biasanya bertentangan dengan kebiasaan atau kultur tempat
individu berada atau berdiam.
Sikap arogansi selain sikap eksentrik
merupakan dua di antara penyimpangan gaya hidup sesuai ilmu sosiologi. Sikap
arogansi dalam hal ini bersikap sombong dan bangga berlebihan tentang kemampuan
ekonomi atau kekayaan, kepandaian, kekuasaan, dan lain-lain dalam diri
seseorang menjadi penyimpangan gaya hidup karena tidak sesuai dengan nilai yang
berlaku di masyarakat terkait kerendahan hati.
Sikap eksentrik yang biasanya
“memberontak” atau berbeda dari kebiasaan masyarakat di lingkungan sekitar
individu sehingga dianggap aneh oleh sekelilingnya misalnya pemabuk, penjudi,
pria yang mengenakan rok atau gaun, dan lain-lain. Perilaku penyimpangan gaya
hidup tidak lagi dianggap menyimpang bila masyarakat sekitar tidak
menganggapnya aneh, seperti misalnya dulu wanita masih dianggap menyimpang bila
mengenakan celana seperti laki-laki
sumber : http://www.artikeltentangwanita.com/gaya-hidup-penyimpangan/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar