Bank
Dunia memprediksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2011
ditargetkan bisa melampaui 6,4 persen bahkan bisa mencapai angka 7
persen apabila pemerintah Indonesia melakukan reformasi secara
menyeluruh pada berbagai bidang termasuk pembenahan infrastruktur.
"Angka 6,4 itu baik. Bahkan Indonesia
berpotensi besar untuk tumbuh mencapai angka 7 persen," kata Ekonom
Senior Bank Dunia untuk Indonesia, Enrique Blanco Armas dalam peluncuran
laporan Prospek Ekonomi Global (Global Economic Prospects) dari Bank
Dunia, di Jakarta, Kamis (13/01).
Menurutnya, target pertumbuhan ekonomi
itu bisa dicapai jika pemerintah melakukan reformasi secara menyeluruh
terutama sektor infrastruktur, baik jalan tol, listrik, transportasi,
telekomunikasi, minyak dan gas bumi, air minum, sanitasi, dan lainnya.
Karena, jelasnya, sektor infrastruktur masih menjadi masalah yang harus
lebih difokuskan oleh pemerintah, sehingga hal itu tergantung pada
kebijakan pemerintah terhadap anggaran di tahun ini.
Sementara itu, Direktur Prospek
Pembangunan Bank Dunia, Hans Timmer dalam telekonferensi mengatakan,
menurut proyeksi ekonomi global Bank Dunia, saat ini derasnya arus modal
asing yang masuk dan harga komoditas yang meningkat di Indonesia bisa
menguntungkan dan memperkuat pemulihan bagi pertumbuhan Indonesia.
Hans menambahkan, meski ekonomi global
saat ini masih labil, peningkatan dari arus modal internasional bisa
memperkuat pemulihan di kebanyakan negara berkembang.
Sedangkan, menurut ekonom utama Bank
Dunia, Subham Chaudhuri memprediksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia
2011 hanya mencapai 6,2 persen dan pada tahun 2012 akan mencapai 6,5
persen, mengingat sektor infrastruktur di Indonesia perlu dibenahi
terlebih dahulu agar Indonesia bisa menjadi pasar yang potensial.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar